Kamis, 07 April 2011

Tentukan Jenis Elektroda

Welding tergantung pada elektroda untuk penciptaan busur listrik, jika item penting tetap tidak berkualitas, maka seluruh proses bisa menderita.elektroda pengelasan terdiri dari kawat logam yang tercakup dalam lapisan kimia untuk mencegah kerusakan logam; ini struktur yang sangat membuat busur lebih stabil atau menciptakan lasan lebih baik. Ada beberapa faktor yang menentukan jenis elektroda las yang digunakan: pertama-tama sifat logam dimaksudkan untuk pengelasan sangat penting, maka ada mesin dan kondisi kerja juga. Misalnya, Anda tidak dapat menggunakan elektroda las sama untuk baja seperti untuk aluminium atau kuningan.
Tergantung pada struktur elektroda las mereka dapat digolongkan dalam konsumsi dan non-konsumsi, mantan dua kali terlibat dalam proses pengelasan, apakah kedua berkontribusi tanpa penderitaan perubahan. Beberapa teknik pengelasan mengharuskan lapisan fluks elektroda dibakar selama prosedur: mungkin membuat asap yang melindungi lasan yang dibuat dari udara di sekitar, atau dapat mencair dan bercampur dengan logam untuk eliminasi yang lebih baik dari kotoran. Menurut pengukuran standar, elektroda pengelasan dapat diidentifikasi karena sistem penomoran yang berkisar dari 1 / 16 ke 5 / 16 "diameter, cara terbaik untuk menemukan elektroda pengelasan yang benar adalah untuk mengetahui proses yang sesuai yang Anda butuhkan mereka untuk .
Satu kunci-elemen untuk pelestarian aman dari properti las elektroda adalah bahwa hal itu tetap kering, karena kelembaban menurunkan kualitas lapisan, yang akhirnya dapat mengakibatkan lasan miskin. Inilah mengapa tidak jarang menggunakan oven panas elektroda khusus untuk pengelasan dan menghilangkan semua jejak kelembaban, ini adalah prosedur biasa saat elektroda telah terkena lingkungan yang basah untuk lebih dari beberapa jam. Anda juga dapat memilih untuk deposit mereka dalam wadah tahan air untuk menghindari kerusakan masa depan.
Elektroda las busur logam juga dapat diklasifikasikan menurut jenis coating; sehingga kita berbicara tentang berat dan ringan dilapisi elektroda elektroda dan telanjang.Pemilihan jenis terbaik tergantung pada beberapa keanehan, ketahanan terhadap korosi yang pertama dalam daftar, diikuti oleh daktilitas material, posisi pengelasan dan kekuatan yang diperlukan untuk proses pengelasan. Memilih jenis elektroda las yang tidak memadai sangat dapat mempengaruhi kualitas kerja. 

Apakah kegunaan dari PWHT.


Secara prinsip kegunaan PWHT adalah :
mempunyai fungsi untuk menghilangkan tegangan sisa pada lasan yang
diakibatkan adanya konstraksi tegangan dimana sambungan pengelasan itu
sendiri terdiri dari tegangan multi axial. Hal ini terjadi karena adanya
siklus pemanasan dan pendinginan selama pengelasan sehingga rentan akan
adanya KOROSI TEGANGAN lebih-lebih untuk baja karbon. Oleh karena itu untuk
menghindari fenomena diatas perlu dilakukan PWHT yang mempunyai fungsi :

1. Meningkatkan ketahanan Korosi terutama korosi tegangan.
2. Menghilangkan terjadinya tegangan sisa.
3. Memperkecil pengaruh terjadinya retak pada daerah lasan.

apakah PWHT mutlak di lakukan untuk penyambungan bahan yang bermaterial
Stainless Steel

Saya katakan SECARA TEORI PHWT untu material stainless steel diperbolehkan.
Tetapi didalam APPLICATION CODE TIDAK DIPERBOLEHKAN (NOT RECOMENDED) nah

Apakah perlu juga di lakukan Radiographic

Kita lihat dulu urgensi dari pemeriksaan ini ! kalau seandanyai kita ingin
mengetahui karakteristik dari filler metal serta parameter weld pada
equipment tersebut sehingga akan timbul cacat las bisa diapplikasikan.
Tetapi kalau hanya untuk menguji sifat mekanis dari deposite metal tidak
perlu untuk dilakukan pengujian tersebut.

E 70 1 8

Klasifikasi Elektoda Menurut AWS ( American Welding Society )

E  : Elektoda, bisa Carbon Steel atau low alloy steel
70 : Kekuatan sambungan las belum dilakukan treatment selanjutnya.pada contoh ini 70 ksi
1 : Posisi Pengelasan, ada empat posisi pengelasan ( flat, hozisontal,Vertical,over head )
8 : ada 8 tipe pelapis ( 1 ) : Celulosic , Cellulosic + Ca and K,( 2 )Titania, ( 3 ) High Titania Potassium ( 4)Titania + iron Powder ( 5 ) Low hydrogen ( 6 ) Low Hydrogen + Potassium ( 7 ) Cellulosic + Iron Powder ( 8 ) Low Hydrogen + Iron Powder.

Welding ( Pengelasan )

Welding atau Pengelasan adalah cara menyambung logam dengan cara mencairkan logam dengan cara di sambung, pada umumnya dilakukan dengan cara menambahkan logam.
Pengisi ( filler metal ). energi untuk mencairkan didapat dari flame ( Nyala Api ) atau dari busur Listrik.
( Electrical Arc ).

Dasar - Dasar Pengelasan :
Ada beberapa proses pengelasan diantaranya SMAW ( Shielded Methal Arc Welding ), GMAW ( Gas Methal Arc Welding ), SAW ( Sabmerged Arc Welding ), GTAW ( Gas Tungsten Arc Welding ), Pada umumnya gas yang digunakan di Kapal dan Offshore adalah Pengelasan dengan Las Busur Listrik dengan Pelindung Gas GTAW dari Material Baja Karbon dan Baja Kekuatan tarik Tinggi.

GMAW banyak digunakan untuk mengelas bagian kapal seperti perpipaan, saluran udara dan bagian bagain kecil lainnya yang menggunakan Plat Tipis.

Las dengan SMAW ternasuk jenis Las Listrik dengan elektroda termasuk sebagai Filler Metal, sering disebut Consumable Electrode. Elektoda ( Filler Metal ) dibungkus oleh Material pembungkus yang berfungsi :
1. Membentuk Gas Pelindung.
2. Menstabilkan busur Listrik.
3. Berfungsi sebagai flux untuk mengikat pengotor dalam logam cair.
4. Membentuk slag sebagai pelindung daerah lasan
5. Mengurangi percikan logam cair dan menaikan deposit logam.
6. Menambahkan unsur di Weld Metal.
7. Menaikan Penetrasi Busur Listrik.
8. Mempengaruhi Bentuk Manik Las.
9. Sebagai Penambah Pada Logam Pengisi.

MENGAPA MEDIATEK ???

Haspar, ST adalah seorang Profesional di bidangnya, dilahirkan di Duri 28 April 1980.
Memiliki lebih dari 10 (tujuh) tahun pengalaman dalam Inspeksi dan Sertifikasi di Migas, GSDM dan DEPNAKERTRANS, Pengusahaan Panas Bumi dan Air Tanah. Proyek sebagai Welding Inspector, Boiler dan Bejana Inspektur dan Inspektur Tank. Beliau telah membuat WPS / PQR Kualifikasi, Kualifikasi Juru, Inspeksi & Sertifikasi Bejana Tekan, Inspeksi & Sertifikasi Heat Exchanger, Inspeksi & Sertifikasi Tekanan Keselamatan Valve, Inspeksi & Sertifikasi Tank, Inspeksi & Sertifikasi Pompa, Inspeksi & Sertifikasi Compressor , Inspeksi & Sertifikasi Crane, Review Film Radiografi, interpretasi metoda berbagai NDE dan dokumentasi hukum Atur untuk MIGAS, GSDM dan DEPNAKERTRANS.


Bagaimana bisa menguasai berbagai keahlian berikut pengalaman ??
Haspar, ST  telah mengikuti berbagai training Course diantaranya :


- Astra Basic Traning Program ( ABTP )
- ISO 9000
- Statistic Process Control ( SPC )
- Welding Inspector ( WI ) - B4T Bandung.
- Welding Inspector of Indonesian Welding Society ( IWS/API ) - Bandung.
- Total Quality Management ( TQM ), Inspection dan Quality Management.
- AK3 Inspector of Boiler and Pressure Vessel.
- Inspektur Tangki Penimbun.
- Ultrasonic Test ASNT Level - I
- Ultrasonic Test ASNT Level - II
- Magnetic Particle Test ASNT Level - II
- Penetrant Test ASNT Level - II


Apa Pengalamannya ?


- 1998 - 2002 bekerja di PT. Inti Mutu Sejahtera Nusantara sebagai Assistant Inspektor.
- 2003 - 2006 bekerja di PT. Iridian Surya Wahana sebagai General Manager.


Pada 13 Januari  2006 PT. Mediatek Persada Indonesia didirikan Oleh Haspar, ST







PROSEDUR KERJA PEMBUATAN SERTIFIKAT WELDER

1. Order Klien.
2. Permintaan Pembuatan Sertifikat Juru Las.
3. Persiapan Workshop, Mesin Las, Material, Elektroda, alat gerinda, batu gerinda, argon dan perlengkapan lainnya.
4. Pengelasan Material dan pengambilan data.
5. Pengujian Visual.
6. Pengujian Radiography.
7. Pengujian di Lab. Mekanik, Lab. Material dan Lab. Kimia.
8. Pembuatan Laporan Kualifikasi Juru Las dan Sertifikat.
9. Pengesahan oleh Lembaga Pemerintah ( MIGAS, Pengusahaan Panas BUmi dan Air Tanah ).

Dalam waktu 7 hari pembuatan Sertifikat Welder  selesai.

PROSEDUR KERJA PEMBUATAN WPS / PQR

1. Order Klien Di terima.
2  Permintaan Pembuatan WPS/PQR
3. Persiapan Workshop, Mesin Las, Material, Elektroda, alat gerinda, batu gerinda, argon dan perlengkapan lainnya.
4. Pengelasan Material dan pengambilan data.
5. Pengujian Visual.
6. Pengujian Radiography.
7. Pengujian di Lab Mekanik, Lab Material dan Lab. Kimia.
8. Pembuatan Laporan Dokumen WPS dan PQR.
9. Pengesahan OLeh Lembaga Pemerintah.

Jika Berkas lengkap maka dalam waktu 10 hari kerja, WPS / PQR sudah selesai.