Rabu, 08 Juni 2011

Persiapan Pengelasan

Seperti telah diutarakan didepan, maka sebelum pengelasan dilaksanakan, perlu dilakukan persiapan-persiapan yang masak agar dapat dihasilkan pengelasan yang sempurna.
Guna persiapan tersebut perlu diingat beberapa faktor dasar persiapan yakni :
-Faktor Manusia.
-Faktor prosedur dan cara kerja.
-Faktor bahan/material.
-Faktor peralatan.
-Faktor alam dan lingkungan
-Faktor maksud dan tujuan.
-Faktor resiko dan atau akibat.
-Faktor hasil perhitungan dan ukuran.

Faktor Manusia
Jika membicarakan faktor manusia, maka dalam hal ini yang dimaksud adalah manusia sebagai pernacang, pelaksana, pengawas, pemeriksa dan atau penguji. untuk merencanakan suatu pekerjaan las diperlukan pengetahuan mekanis, ilmu bahan/metallurgi, fisika teknik dan keselamatan kerja dalam pengelasan dan konstruksi. Dalam merencanakan pekerjaan pengelasan harus diketahui terlebih dahulu untuk apa suatu konstruksi dibuat, bagaimana membuatnya bagaimana cara penggunaan peralatan/konstruksi tersebut, hal-hal apa yang mungkin dapat terjadi dengan konstruksi tersebut. Dari semua itu dapat dipilih suatu prosedur yang benar/tepat. Manusia sebagai pelaksana pengelasan paling tidak harus memenuhi beberapa persyaratan seperti :
-sehat jasmani & rohani.
-berketrampilan mengelas.
-berpengalaman dalam pekerjaan konstruksi.
-mengetahui sedikit ilmu bahan dalam pengelasan.
-mengetahui syarat-syarat keselamatan dalam pengelasan.
-dan yang terakhir, lulus dan berijazah dalam prakualifikasi yang dilaksanakan pihak-pihak yang berwenang dalam hal ini.
Sebagai pemeriksa dituntut pengetahuan Teoritis tentang pengelasan di samping pengetahuan di bidang mekanik, keselamatan kerja, metallurgi, karat.korosi dan keterampilan di bidang inspeksi, uji tanpa merusak (non desdructive test) dan lain-lain.
Hasil pemeriksaan dan saran-saran pemeriksa tidak kalah pentingnya dengn pihak pelaksana. pengelasan juga menentukan mutu, kerapian, kecepatan pengelasan.

Faktor Prosedur dan Cara Kerja
Seperti telah dijelaskan di depan, sebelum melaksanakan pekerjaan pengelasan, persiapannya harus masak seperti misalnya: pengelasan tersebut dimaksudkan untuk menyambung atau menutup, melapis, mengunci dan sebagainya. Bahan-bahan apa saja yang akan dilas, apakah sama apakah berbeda. Apakah konstruksi di maksudkan untuk menahan beban, tekanan, bocoran, getaran, gesekan/erosi, tenaga-tenaga mekanis, seperti daya puntir, tekuk, tarik dan sebagainya, sebagai pengaruh fisik seperti pans, dingin, basah, serangan karat dan sebagainya.
Dari hal tersebut diatas dapat ditentukan kemudian :
- Prosedur pengelasan yang tepat.
-Cara pengelasan yang benar, efisien dan selamat.
-Ukuran dan bahan pokok atau tambahan yang memenuhi syarat dan ekonomis.

Faktor Bahan/Material
Jenis, cara, peralatan dan bentuk serta ukuran-ukran yang diperlukan dalam pengelasan dan tindakan tindakan apa yang diperlukan sebelum dan sesudahnya (misalnya preheating/pemanasan pendahuluan dan post heating/pembuangan tegangan), sangat tergantung dari jenis bahan yang akan dilas.
Pemilihan bahan tambahan juga harus sesuai dengan bahan dasr (parent material) untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti stress cracking (retak tegangan), crystal growth (pertumbuhan kristal) dsb.

Faktor Peralatan
Tanpa peralatan yang baik dan lengkap akan mengakibatkan bukan saja hasil pengelasan tidak sempurna, bahkan dapat mengakibatkan hal-hal yang lebih buruk lagi misalnya kecelakaan dan atau kebakaran/peledakan.
Oleh sebab itu baik perncang, pengawas, pelaksana, pembantu pelksana dan pemeriksa harus benar-benar menyadari akan hal tersebut.
Peralatan meliputi:
a. Alat baku
-Mesin las listrik atau mesin las autogen ( OAW) yang meliputi botol gas, botol zat asam.
-Sumber tenaga listrik AC/DC
-Kabel las dan atau selang gas dan angin untuk OAW
-Tang/ tangkai las dan kelem las.
b.Alat keselamatan tukang las
-Helmet untuk mengelas dan kaca las hitam paling kecil No. 9 hingga 11
-Sarung tangan las
-Selongsong kaki las
-Arpon ( jaket ) las.
-Baju kerja dengan lengan panjang dan kerah leher yang dapat ditutup.
c.Alat bantu tukang las
-Chipping hammer.
-Sikat metal (carbon steal,brass,stainless steel).
-Pahat runcing.
-Hammer.
-Kapur tahan panas.
d.Alat keselamatan umum
-Botol pemadam kebakaran.
-Dinding pelindung nyala.

-Untuk daerah yang mengandung gas yang mudah terbakar/meledak perlu disediakan pula gas detector dan alat pemadam kebakaran yang lebih besar.

e.Alat-alat bantu lainnya.

-Stess reliefing appratus yang lengkap, seandainya diperlukan.
-Gauging apparatus dan carbon electrodenya.

-Portable grinding machine
-Air blower untuk mengembus gas-gas las.

-Water sprayer atau water screen untuk pengelasan di daerah berbahaya karena mengandung folatile gas.

f.Alat-alat PPPK terutama untuk perawatan luka bakar dan mata.
g.Alat-alat ukur
-Pengukur Panjang.
-Pengukur Level
-Pengukur amper.
-Kapur pengukur panas ( tempil stick)
h.Untuk keperluan quality control, diperlukan peralatan sebagai berikut :
-Dye checking kid.
-Magnetic particle.
-Ultrasonic
-Radiography.

Faktor alam dan atau lingkungan
Persiapan-persiapan tertentu perlu dilaksanakan sebelum pengelasan di tempat-tempat keadaan alam tertentu demi menyelamatkan hasil pengelasan tersebut.
Misalnya :
Untuk tempat-tempat dimana sering jatuh hujan dan kelembaban yang tinggi, perlu dibuatkan sistem pengeringan bagi elektroda low hydrogen (didalam ruang/kamar pemanas dan atau di dlaam dapur pengering) dengan sistem pemanasan yang diatur sebagai tercantum pada syarat penyimpanan dan pengeringan elektroda.

Faktor Maksud dan Tujuan
Maksud & tujuan suatu pengelasan harus jelas guna menentukan persiapan-persiapan apa yang diperlukan. Misalnya pengelasan fixed roof tank (tangki atap tetap) berbeda dengan persiapan pengelasan floatingroot tank (tangki atap terapung), karena pada tangki atap terapung dituntut derajad kebundaran yang tinggi pada dinding silindrisnya supaya atap yang terapung tersebut tidak tersangkut dan macet sewaktu bergerak naik turun.

Faktor Risiko dan atau Akibat
Akibat suatu pengelasan jika tidak diperhitungkan sebelumnya kadang-kadang dapat mengakibatkan bahaya-bahaya yang tidak diinginkan seperti misalnya kebakaran, peledakan, keretakan dan lain-lain sebagai contoh :
Pengelasan untuk membuat suatu Hot Tapping atau cabang dari suatu sistem pipa minyak atau gas yang sedang hidup (in operation) harus benar-benar dipersiapkan dnegan segala perhitungan tentang apa akibatnya. Pengelasan suatu bagian konstruksi yang menerima beban berat dan atau benturan-benturan harus benar-benar dipersiapkan, misalnya dnegan memakai elektroda yang terbaik dan stress reliefing. Itulah sebabnya di dalam welding specification selalu dicantumkan klausula tentang quality control dan cara-cara pengujian. Hal ini dimaksud untuk memperkecil resiko sebagai akibat dari pengelasan. Juga stiffeners, strongback, clamps dan tack welding atau las kunci dimaksudkan untuk memperkecil bahkan menghapuskan pergerakan-pergerakan metal stelah dilas ( metal upsetting) yang dapat mengakibatkan stess (tegangan), kemiringan, pembengkokkan, offset/miss align, penggelembungan (buckling) dan lain-lain. Perlunya welding prosedure dan welder qualification adalah juga untuk memperkecil terbuatnya kesalahan yang dapat menimbulkan risiko yang tidak diinginkan. Jadi faktor risiko dan akibat menentukan pula hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum pengelasan.

Faktor Hasil Perhitungan dan Ukuran
Hasil perhitungan menentukan ukuran dan jenis bahan apa yang tepat untuk dipergunakan. Ukuran dan Jenis bahanbmenentukan prosedur pengelasan dan jenis las apa yang tepat. Prosedur pengelasan yang menentukan jenis las tertentu, memerlukan pula segala sarana penunjangnya. Dengan kata lain akhirnya semuanya menentukan persiapan-persiapan yang diperlukan. MIsalnya hasil perhitungan menentukan bahwa diperlukan pelat mild steel dengan ketebalan 2", maka untuk pengelasannya diperlukan preheating dan slow cooling yang semuanya memerlukan persiapan-persiapan khusus seperti obor-obor pemanas, atau dapat pula dipakai elemen pemanas dengan memakai tenaga listrik. Perhitungan menentukan untuk suatu jenis proses  perlu memakai baja paduan seperti bahan 5%1/2 Mo, sehingga pengelasannya diperlukan pula peraltan untuk preheating dan postweld heat treatmentt ( pemanasan pendahuluan dan perlakuan panas usai leas ).

Demikianlah bahwa hasi; perhitungan dan ukuran menentukan persiapan-persiapan tertentu sebelum pengelasan.



Selasa, 07 Juni 2011

PENGERTIAN TENTANG LAS

Las ( Welding ) adalah suatu cara untuk menyambung benda padat dengan jalan mencairkannya melalui pemanasan.
Untuk berhasilnya penyambungan diperlukan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu :
- Bahwa benda padat tersebut dapat cair/lebur oleh panas.
- Bahwa antara benda-benda padat yang disambung tersebut terdapat kesesuaiaan sifat lasnya sehingga tidak melemahkan atau menggagalkan sambungan tersebut.
- bahwa cara penyambungan sesuai dengan sifat benda padat dan tujuan penyambungannya.

sebagai contoh, dua batang es lilin disambung terlebih dahulu mencairkan permukaan permukaan yang akan disambung dengan menggunakan sumber panas ( api/obor). Peristiwa ini disebut peristiwa pengelasan.

Jadi untuk benda padat yang tidak dapat mencair oleh panas seperti misalnya mika, asbes, kayu, dll, tidak akan dapat dilas. penyambungannya hanya dapat dilaksanakan dengan rekatan, baut, ulir dan cara-cara lain selain las.
Adapun sumber - sumber panas untuk pengelasan dihasilkan dari proses-proses dibawah ini. suhuu yang dihasilkan berkisar dari yang paling rendah hingga yang tinggi sekali ( dari beberapa ratus derajad celcius hingga puluhan ribu derajad celsius ).
1. Bahan bakar minyak, untuk menghasilkan panas beberapa ratus derajad celcius untuk pengelasan benda padat dengan titik lebur rendah, seperti timah, plastik dll.
2. Campuran Zat asam dengan gas pembakar seperti acetylene,propan, hydrogen.Proses ini disebut Oxy acetylene, Oxy hydrogen, dan atau Oxy Fuel. Secara populer di Indonesia disebut Las Karbit / Las Autogen. Panas yang dihasilkan dapat mencapai titik lebur baja, yakni sekitar 2.500 atau 1.370 C
3. Gas pembakar bertekanan.
4. Busur nyala listrik (arc). Panas yang dihasilkan dari busur nyala listrik ini sangat tinggi ( jauh diatas titik lebur baja) sehingga dapat mencairkan baja dalam sekejap. sumber panas ini ynag paling populer dipergunakan untuk pengelasan berbagai jenis baja, paduan baja, dan metal non ferus.
5. Tahanan Listrik. Dapat menghasilkan panas yang cukup tinggi sehingga degan mudah dapat mencairkan baja.
6. Industri Listrik
7. Busur nyala listrik dan gas pelindung. sumber panas ini dipakai dalam pengelasan paduan baja yang peka terhadap proses oksidasi. Itulah sebabnya gas pelindung oksidasi dipergunakan untuk mendapatkan hasil pengelasan yang optimal, seperti TIG,MIG,plasma arc,dll.
8. Sinar infra merah.
9. Reaksi kimia eksotermis.
10. ledakan bahan mesiu (cad, explosion). Menghasilkan suhu yang sangat tinggi sehingga dapat mencairkan baja dan metal lainnya hanya dalam sekejap.
11. Getaran ultrasonik
12. Pemboman dengan elektron
13. Sinar laser.

Dari daftar tersebut diatas dapat diketahui betapa luasnaya dunia las-mengelas tersebut, mengingat kegunaannya yang sangat penting dalam sistem penyambungan berbagai benda padat untuk keperluan manusia.
Hingga saat ini terdapat sekitar 35 jenis pengelasan yang diciptakan oleh manusia. Dari keseluruhan jenis tersebut hanya dua jenis yang paling populer di Indonesia, yakni pengelasan dengan menggunakan busur nyala listrik (shielded metal arc welding/SMAW), dan las karbit (oxy acetylene welding/OAW). Di beberapa kegiatan industri yang memepergunakan teknologi canggih di indonesia, telah pula dipakai pengelasan jenis T.I.G. (tunggsten inert gas welding), M.I.G. ( metal gas welding atau CO2 welding), las tahanan listrik (electric resistance welding/ERW), las busur terbenam (submerged arc welding/SAW), dan kemungkinan las sinar laser untuk keperluan pengobatan. Namun demikian berhubung penggunaan jenis-jenis las yang belakangan disebutkan ini belum terlalu umum, maka jenis-jenis tersebut tidak akan dibahas.

Tanya Migas


seorang welder yang yang bekerja di perusahaan A namun sertifikat migasnya dikeluarkan oleh perusahan B. Apakah sertifikat tersebut masih berlaku untuk digunakan diperusahaan A tersebut?


MIGAS juga sudah tahu liku liku perusahaan yang baru mendapatkan Job, maunya hemat dengan mencomot welder dari perusahaan lain.

Karena pengesahan welder dari Migas hanya berlaku dimana welder tersebut dilakukan qualifikasi.

Kalau dia di PHK atau pindah kerja ke perusahaan lain berarti dia harus di test ulang. Ini juga sejalan dengan code dan standard spt AWS D1.1 dimana untuk qualifikasi procedure dan welder adalah responsibility contractor.

Apakah WPS Perlu"

Dalam dunia industri oil and gas WPS merupakan hal yang wajib disiapkan sebelum proses pembuatan engineering produk pendukung seperti tanki, pressure vessel, heat exchanger, dll.
PQR (Procedure Qualification Record) merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari WPS.
Standard code yang digunakan dalam pembuatan WPS :
1. ASME IX untuk boiler dan pressure vessel
2. AWS D1.1 untuk struktural welding
3. API 1104 untuk pipe line
4. EN288 (DIN) untuk specification and approval of welding procedure for metalic materials.
Dalam industri alat berat apakah WPS diperlukan?
Prinsipnya WPS sangat diperlukan sekali dalam proses manufacturing yang berhubungan dengan proses pengelasan. Dalam aktifitas improvement dimana kita dituntut untuk melakukan kegiatan reduction cost, WPS dan PQR sangat berperan.
Sebagai contoh dalam pembuatan suatu komponen alat berat yang menggunakan base metal import dari luar negeri, dengan WPS kita bisa melakukan perubahan penggunaan material yang tersedia di dalam negeri dengan catatan material yang kita gunakan lulus setelah di uji dab dituangkan dalam PQR. Jika dalam trial dan eror ini kita berhasil kita dapa beberapa keuntungan, yaitu : Material cost yang lebih murah, transportation cost, dll.

Pengertian secara umum WPS dan PQR :
WPS : Prosedur tertulis yang terkualifikasi, disiapkan untuk memberikan panduan bagi juru las atau operator las untuk melaksanakan las produksi yang memenuhi persyaratan standard dan code.
PQR : Rekaman data-data hasil pengujian dari pengelasan yang dilaksanakan berdasarkan WPS yang berisi variabel-variabel yang digunakan selama pengelasan pelat uji.
Dalam pembuatan WPS ada dua variabel yang harus dipertimbangkan, yaitu variabel penting dan variabel tidak penting.
Variabel penting adalah varibel yang harus diperhatikan, jika ada perubahan terhadap variabel tersebut maka wajib dilakukan pengujian atau test.
Variabel penting :
1. T(tebal plate) atau t(tebal bahan las yang terdeposisi)
2. P Number yang terkualifikasi (material grouping)
3. A Number
4. Proses PWHT
5. Perubahan proses las
6. Perubahan suhu preheating.
Variabel tidak penting adalah variabel yang jika dilakukan perubahan tidak akan mempengaruhi hasil sehingga tidak perlu dilakukan pengujian.
Variabel tidak penting :
1. Design kampuh las
2. Root gap
3. Perubahan diameter kawat las
4. Perubahan arah pengelasan
5. Perubahan polaritas arus
6. Perubahan metode gouging.
Demikian ulasan singkat mengenai WPS dan PQR semoga bermanfaat.

Kamis, 07 April 2011

Tentukan Jenis Elektroda

Welding tergantung pada elektroda untuk penciptaan busur listrik, jika item penting tetap tidak berkualitas, maka seluruh proses bisa menderita.elektroda pengelasan terdiri dari kawat logam yang tercakup dalam lapisan kimia untuk mencegah kerusakan logam; ini struktur yang sangat membuat busur lebih stabil atau menciptakan lasan lebih baik. Ada beberapa faktor yang menentukan jenis elektroda las yang digunakan: pertama-tama sifat logam dimaksudkan untuk pengelasan sangat penting, maka ada mesin dan kondisi kerja juga. Misalnya, Anda tidak dapat menggunakan elektroda las sama untuk baja seperti untuk aluminium atau kuningan.
Tergantung pada struktur elektroda las mereka dapat digolongkan dalam konsumsi dan non-konsumsi, mantan dua kali terlibat dalam proses pengelasan, apakah kedua berkontribusi tanpa penderitaan perubahan. Beberapa teknik pengelasan mengharuskan lapisan fluks elektroda dibakar selama prosedur: mungkin membuat asap yang melindungi lasan yang dibuat dari udara di sekitar, atau dapat mencair dan bercampur dengan logam untuk eliminasi yang lebih baik dari kotoran. Menurut pengukuran standar, elektroda pengelasan dapat diidentifikasi karena sistem penomoran yang berkisar dari 1 / 16 ke 5 / 16 "diameter, cara terbaik untuk menemukan elektroda pengelasan yang benar adalah untuk mengetahui proses yang sesuai yang Anda butuhkan mereka untuk .
Satu kunci-elemen untuk pelestarian aman dari properti las elektroda adalah bahwa hal itu tetap kering, karena kelembaban menurunkan kualitas lapisan, yang akhirnya dapat mengakibatkan lasan miskin. Inilah mengapa tidak jarang menggunakan oven panas elektroda khusus untuk pengelasan dan menghilangkan semua jejak kelembaban, ini adalah prosedur biasa saat elektroda telah terkena lingkungan yang basah untuk lebih dari beberapa jam. Anda juga dapat memilih untuk deposit mereka dalam wadah tahan air untuk menghindari kerusakan masa depan.
Elektroda las busur logam juga dapat diklasifikasikan menurut jenis coating; sehingga kita berbicara tentang berat dan ringan dilapisi elektroda elektroda dan telanjang.Pemilihan jenis terbaik tergantung pada beberapa keanehan, ketahanan terhadap korosi yang pertama dalam daftar, diikuti oleh daktilitas material, posisi pengelasan dan kekuatan yang diperlukan untuk proses pengelasan. Memilih jenis elektroda las yang tidak memadai sangat dapat mempengaruhi kualitas kerja. 

Apakah kegunaan dari PWHT.


Secara prinsip kegunaan PWHT adalah :
mempunyai fungsi untuk menghilangkan tegangan sisa pada lasan yang
diakibatkan adanya konstraksi tegangan dimana sambungan pengelasan itu
sendiri terdiri dari tegangan multi axial. Hal ini terjadi karena adanya
siklus pemanasan dan pendinginan selama pengelasan sehingga rentan akan
adanya KOROSI TEGANGAN lebih-lebih untuk baja karbon. Oleh karena itu untuk
menghindari fenomena diatas perlu dilakukan PWHT yang mempunyai fungsi :

1. Meningkatkan ketahanan Korosi terutama korosi tegangan.
2. Menghilangkan terjadinya tegangan sisa.
3. Memperkecil pengaruh terjadinya retak pada daerah lasan.

apakah PWHT mutlak di lakukan untuk penyambungan bahan yang bermaterial
Stainless Steel

Saya katakan SECARA TEORI PHWT untu material stainless steel diperbolehkan.
Tetapi didalam APPLICATION CODE TIDAK DIPERBOLEHKAN (NOT RECOMENDED) nah

Apakah perlu juga di lakukan Radiographic

Kita lihat dulu urgensi dari pemeriksaan ini ! kalau seandanyai kita ingin
mengetahui karakteristik dari filler metal serta parameter weld pada
equipment tersebut sehingga akan timbul cacat las bisa diapplikasikan.
Tetapi kalau hanya untuk menguji sifat mekanis dari deposite metal tidak
perlu untuk dilakukan pengujian tersebut.

E 70 1 8

Klasifikasi Elektoda Menurut AWS ( American Welding Society )

E  : Elektoda, bisa Carbon Steel atau low alloy steel
70 : Kekuatan sambungan las belum dilakukan treatment selanjutnya.pada contoh ini 70 ksi
1 : Posisi Pengelasan, ada empat posisi pengelasan ( flat, hozisontal,Vertical,over head )
8 : ada 8 tipe pelapis ( 1 ) : Celulosic , Cellulosic + Ca and K,( 2 )Titania, ( 3 ) High Titania Potassium ( 4)Titania + iron Powder ( 5 ) Low hydrogen ( 6 ) Low Hydrogen + Potassium ( 7 ) Cellulosic + Iron Powder ( 8 ) Low Hydrogen + Iron Powder.

Welding ( Pengelasan )

Welding atau Pengelasan adalah cara menyambung logam dengan cara mencairkan logam dengan cara di sambung, pada umumnya dilakukan dengan cara menambahkan logam.
Pengisi ( filler metal ). energi untuk mencairkan didapat dari flame ( Nyala Api ) atau dari busur Listrik.
( Electrical Arc ).

Dasar - Dasar Pengelasan :
Ada beberapa proses pengelasan diantaranya SMAW ( Shielded Methal Arc Welding ), GMAW ( Gas Methal Arc Welding ), SAW ( Sabmerged Arc Welding ), GTAW ( Gas Tungsten Arc Welding ), Pada umumnya gas yang digunakan di Kapal dan Offshore adalah Pengelasan dengan Las Busur Listrik dengan Pelindung Gas GTAW dari Material Baja Karbon dan Baja Kekuatan tarik Tinggi.

GMAW banyak digunakan untuk mengelas bagian kapal seperti perpipaan, saluran udara dan bagian bagain kecil lainnya yang menggunakan Plat Tipis.

Las dengan SMAW ternasuk jenis Las Listrik dengan elektroda termasuk sebagai Filler Metal, sering disebut Consumable Electrode. Elektoda ( Filler Metal ) dibungkus oleh Material pembungkus yang berfungsi :
1. Membentuk Gas Pelindung.
2. Menstabilkan busur Listrik.
3. Berfungsi sebagai flux untuk mengikat pengotor dalam logam cair.
4. Membentuk slag sebagai pelindung daerah lasan
5. Mengurangi percikan logam cair dan menaikan deposit logam.
6. Menambahkan unsur di Weld Metal.
7. Menaikan Penetrasi Busur Listrik.
8. Mempengaruhi Bentuk Manik Las.
9. Sebagai Penambah Pada Logam Pengisi.

MENGAPA MEDIATEK ???

Haspar, ST adalah seorang Profesional di bidangnya, dilahirkan di Duri 28 April 1980.
Memiliki lebih dari 10 (tujuh) tahun pengalaman dalam Inspeksi dan Sertifikasi di Migas, GSDM dan DEPNAKERTRANS, Pengusahaan Panas Bumi dan Air Tanah. Proyek sebagai Welding Inspector, Boiler dan Bejana Inspektur dan Inspektur Tank. Beliau telah membuat WPS / PQR Kualifikasi, Kualifikasi Juru, Inspeksi & Sertifikasi Bejana Tekan, Inspeksi & Sertifikasi Heat Exchanger, Inspeksi & Sertifikasi Tekanan Keselamatan Valve, Inspeksi & Sertifikasi Tank, Inspeksi & Sertifikasi Pompa, Inspeksi & Sertifikasi Compressor , Inspeksi & Sertifikasi Crane, Review Film Radiografi, interpretasi metoda berbagai NDE dan dokumentasi hukum Atur untuk MIGAS, GSDM dan DEPNAKERTRANS.


Bagaimana bisa menguasai berbagai keahlian berikut pengalaman ??
Haspar, ST  telah mengikuti berbagai training Course diantaranya :


- Astra Basic Traning Program ( ABTP )
- ISO 9000
- Statistic Process Control ( SPC )
- Welding Inspector ( WI ) - B4T Bandung.
- Welding Inspector of Indonesian Welding Society ( IWS/API ) - Bandung.
- Total Quality Management ( TQM ), Inspection dan Quality Management.
- AK3 Inspector of Boiler and Pressure Vessel.
- Inspektur Tangki Penimbun.
- Ultrasonic Test ASNT Level - I
- Ultrasonic Test ASNT Level - II
- Magnetic Particle Test ASNT Level - II
- Penetrant Test ASNT Level - II


Apa Pengalamannya ?


- 1998 - 2002 bekerja di PT. Inti Mutu Sejahtera Nusantara sebagai Assistant Inspektor.
- 2003 - 2006 bekerja di PT. Iridian Surya Wahana sebagai General Manager.


Pada 13 Januari  2006 PT. Mediatek Persada Indonesia didirikan Oleh Haspar, ST







PROSEDUR KERJA PEMBUATAN SERTIFIKAT WELDER

1. Order Klien.
2. Permintaan Pembuatan Sertifikat Juru Las.
3. Persiapan Workshop, Mesin Las, Material, Elektroda, alat gerinda, batu gerinda, argon dan perlengkapan lainnya.
4. Pengelasan Material dan pengambilan data.
5. Pengujian Visual.
6. Pengujian Radiography.
7. Pengujian di Lab. Mekanik, Lab. Material dan Lab. Kimia.
8. Pembuatan Laporan Kualifikasi Juru Las dan Sertifikat.
9. Pengesahan oleh Lembaga Pemerintah ( MIGAS, Pengusahaan Panas BUmi dan Air Tanah ).

Dalam waktu 7 hari pembuatan Sertifikat Welder  selesai.

PROSEDUR KERJA PEMBUATAN WPS / PQR

1. Order Klien Di terima.
2  Permintaan Pembuatan WPS/PQR
3. Persiapan Workshop, Mesin Las, Material, Elektroda, alat gerinda, batu gerinda, argon dan perlengkapan lainnya.
4. Pengelasan Material dan pengambilan data.
5. Pengujian Visual.
6. Pengujian Radiography.
7. Pengujian di Lab Mekanik, Lab Material dan Lab. Kimia.
8. Pembuatan Laporan Dokumen WPS dan PQR.
9. Pengesahan OLeh Lembaga Pemerintah.

Jika Berkas lengkap maka dalam waktu 10 hari kerja, WPS / PQR sudah selesai.

Selasa, 29 Maret 2011

Apakah Spesifikasi Prosedur Pengelasan(WPS)? - Sebuah dokumen tertulis menyediakanvariabel pengelasan esensial yang dibutuhkanuntuk sebuah aplikasi tertentu untuk menjaminpengulangan dilakukan oleh juru las dan operatorlas yang telah memenuhi syarat dengan menguji(Welding Prosedur Pengujian Kualifikasi Record -PQR).

Apakah Prosedur Spesifikasi PengelasanPrequalified (PWPS)? - Sebuah prosedur tertulispengelasan yang memenuhi ketentuan kodetertentu atau standar dan dianggap dapat diterimauntuk digunakan tanpa pengujian kualifikasi.

Apakah Prosedur Pengelasan (WPQR)? - Sebuahcatatan didokumentasikan dari variabelpengelasan yang berlaku, lasan pengujian danhasil pengujian untuk memenuhi prosedurpengelasan.

Apa yang dimaksud dengan Welder PerformanceRecord (WPQ) - Demonstrasi kemampuanoperator tukang las atau mengelas ', melalui pengujian, untuk menghasilkan lasan suaramemenuhi standar yang berlaku atau kode.

Untuk membantu perusahaan Anda dalammemaksimalkan anggaran Anda untuk WeldingProsedur, Prosedur dan Kualifikasi JuruKualifikasi / Sertifikasi, hubungi kami di alamat mpi_hpr@yahoo.co.id atau telp : 08128469269  dengan Ir. Haspar


Tercantum di bawah ini adalah beberapa kodeyang paling umum digunakan, bagaimanapun,kami menampung kode yang paling Andabutuhkan.

Kode AWS (American Welding Society)
Kode ASME (American Society of MechanicalEngineers)
NAVSEA (Sea Systems Command Naval, NavalAvionics Dukungan Penilaian Equipment)
Militer
API (American Petroleum Institute)
AWWA (American Water Works Association )

Silahkan email atau hubungi  untuk harga WPS, PWPS, WPQR danWPQ dan penjadwalan.

Rabu, 23 Maret 2011


PENDIRI PERUSAHAN



Name                                : Haspar, ST
Address                             : Jl. Darmaga No. II
                                   Bogor
Phone / Mobile Phone  : 021-8760534 / 0812 84  69269
Place & Birth of day       : Duri – Riau / April 28th, 1970
E-mail                                : mpi_hpr@yahoo.co.id
Education                         :Mechanical  Engineering (S1) – Graduated 1995
                                              Sepuluh Nopember Institute of Technologi Surabaya
Qualification                    :  - Welding Inspector – B4T Bandung.
                                                - Boiler and Pressure Vessel Inspector – DEPNAKER.
                                                - Inspektur Tangki Penimbun – MIGAS.
                                                - NDT ASNT Level – II for UT, MT and PT.
                                                - NDT ASNT Level – I for UT

 

Training Course

- Astra Basic Training Program (ABTP)        April 8th – May 1st, 1996
- ISO 9000        April 21st – April 24th, 1997
- Statistic Process Control (SPC)        October 15th – 17th, 1997
- Welding Inspector (WI) – B4T Bandung        July 2nd – October 3rd, 2002
- Welding Inspector of Indonesian Welding Society
  (IWS/API) – Bandung        October 1st – 2nd, 2002
- Total Quality Management (TQM), Inspection
   dan Quality Management        October 10th – 11th, 2002
- AK3 Inspector of Boiler and Pressure Vessel         June 30th – August 2nd, 2003
- Inspektur Tangki Penimbun         May 10th – 17th, 2004
- Ultrasonic Test ASNT Level – I         September 1st – 6th , 2004
- Ultrasonic Test ASNT Level – II        January 2nd – 7th , 2005
- Magnetic Particle Test ASNT Level – II       January 2nd – 7th , 2005
- Penetrant Test ASNT Level – II        April 18th – 24th , 2005

Work Experience


- PT. Astra Nissan Diesel Indonesia        January 1st – August 31st,  1998
   Automotive Company
   Position : Quality Assurance Staff

- PT. Inti Mutu Sejahtera Nusantara        October, 1998 – May, 2002
   NDT, Inspection and Certification Company
   Position : Assistant Inspector

- PT. Iridian Surya Wahana        February 2003 – January 2006
   NDT, Inspection and Certification Company
   Last Position : General Manager       

 

Summary of Experience


Having more than 7 (seven) years experience in Inspection and Certification in MIGAS, GSDM and DEPNAKERTRANS Projects as Welding Inspector, Boiler and Pressure Vessel Inspector and Tank Inspector. I have made WPS/PQR Qualification, Welder Qualification, Inspection & Certification of Pressure Vessel, Inspection & Certification of Heat Exchanger, Inspection & Certification of Pressure Safety Valve, Inspection & Certification of Tank, Inspection & Certification of Pump, Inspection & Certification of Compressor, Inspection & Certification of Crane, Review Radiography Film, interpretation of various NDE method and Arrange legal documentations to MIGAS, GSDM and DEPNAKERTRANS.

Competency


-      Having knowledge on welding & contruction Code/Standard, specification, ITP and isometric drawing.
-         Familiar in interpretation of various NDE method (VT,RT,UT,PT and MPT).
-         I am able to do UT, PT and MT.
-         I am able to prepare and test WPS/PQR Qualification.
-         I am able to prepare and test Welder Qualification/WPQT.
-         I am able to do inspection, design calculation and certification of Pressure Vessel.
-         I am able to do inspection, design calculation and certification of Heat Exchanger.
-         I am able to do inspection, design calculation and certification of Tank.
-         I am able to do calculation, inspection, testing and certification of Pressure Safety Valve (PSV).
-         I am able to do inspection and certification of Pump
-         I am able to do inspection and certification of Compressor.
-         I am able to do inspection and certification of Crane.
-         Having knowledge on hydrostatic test, pneumatic test and pwht.
-         Having knowledge on vacuum test for Tank Floot.
-         Having knowledge on holyday detector test.
I have good relationship with MIGAS, GSDM and DEPNAKERTRANS
SARANA DAN PRASARANA
DAFTAR  PERALATAN

  1. Thickness Gauge.
  2. MPI Yoke.
  3. Tang Ampere.
  4. Volt Meter.
  5. Welding Gauge.
  6. Inspection Mirror.
  7. Stop Watch.
  8. Inspection Lamp.
  9. Length Meter.
  10. Vernier Caliper.
  11. Test Bench.
  12. Infrared Temperature Digital.




BIDANG PENGALAMAN KERJA
PENDIRI PERUSAHAAN

Lebih dari 10 (Sepuluh) tahun telah bekerja di bidang inspeksi teknik di lingkungan Migas, GSDM dan DEPNAKERTRANS untuk pekerjaan sebagai berikut :

  1. Sertifikasi Boiler & Pressure Vessel.
  2. Sertifikasi Crane.
  3. Pengukuran Ketebalan / Thickness Test (Boiler,Pressure Vessel, Heat Exchanger, Storage Tank, Pipe Line, Piping Instalation ).
  4. Pembuatan WPS/PQR.
  5. Pengetesan Juru Las / Welder.
  6. Pipe Mill Inspection.
  7. Welding Inspection.
  8. Pengetesan PSV (Pressure safety Valve) and Breather Valve.
  9. Uji Tampa Merusak / Non Destructive Test / NDT (PT, MT and UT).
  10. Uji Dengan Merusak / Destructive Test.
  11. Pengujian Kebocoran / Leak Test pada Lantai Tangki.
  12. Pengujian Hydrostatic.

INTRODUCTION


PT.Mediatek Persada Indonesia is a national company which provides multidiscipline Technical Inspection Services for Oil and Gas Industries, Power Plants and Industrial Plants since 02 Februari 2006.

The company has qualified and experienced professional Inspectors and the equipments for supporting its works.

The company provides the following integrated services to satisfy our client needs, requirements and specifications.

§ Non Destructive Test Services
Radiographic Test, Ultrasonic Test, Magnetic Particle Test, Dye Penetrant Test, and Eddy Current Test.
§ Destructive Test Services
Mechanical Test , Hardness Test, Impact Test, and Chemical Composition Analysis.
§ Technical Inspection
Welding Inspection, Material Inspection, Wrapping Inspection, Coating Inspection, Mill Inspection, and Corrosion Inspection.
§ Certification
Welding Procedure (WPS/PQR), Welder Performance, Crane, Boiler, Pressure Vessel, Pressure Safety Valve, Tank and etc.
§ Technical Services
Preheat, Postweld Heat Treatment (PWHT), Thickness Test, Leak Test and Hydrostatic Test.  
Company Name         :           PT. Mediatek Persada Indonesia

Established                :           02 Februari 2006
                                                                                    
Address                     :           Puri Nirwana 3 Blok AC-27
                                                        Cibinong - Bogor
                                                        Jawa Barat - 16913

Phone                        :           Hunting : 62-21 87928097
                                                                                                  
Facsimile                  :           62-21 87928097

Director                    :           Haspar, ST